Friday, 16 March 2012

Secarik Surat Untukmu

Pagi ini kuselesaikan semua tugas yang berada di atas meja. Aku kelelahan tadi malam, dan menyebabkan aku tertidur di atas meja. Aku tertidur ditemani lampu belajar dan secarik surat di bawah dekapanku.. Waktu semakin bergulir di pagi hari, waktu berangkat sekolah semakin mendekat. Aku pun segera membenahi buku-buku dan memasukannya segera kedalam tas, dan tak lupa surat yang ku tulis tadi malam juga. Aku sungguh antusias hari ini, kenapa? Karena surat ini akan di baca oleh yang Ter-untuk. Tapi sesampainya di tempat, aku tak melihat keberadaannya, ntah kemana dan kenapa? Aku pun duduk diam, dan bingung. Ya aku mendapat kalau yang akan si pembaca suratku sakit, "Yah, hari ini tak melihat senyum itu jadi tak semangatlah" gumam dalam hatiku.

Setelah ku cari kabar, iya sakit karena keletihan. Oke aku berharap semoga lekas sembuh, dan aku berdoa hanya dari sini. Ngomong-ngomong soal surat, aku lupa menaruhnya dimana ! Aku lupa ! Tak apalah, aku juga ingin mengganti isi surat itu. Bel pulang sekolah tiba :) di hari yang terik ini sisa asa pun terbakar semua. Sesampainya dirumah, yang kucari tuk mengisi asa dan meluapkan isi pikiran ini hanya selembar kertas dan pena. Aku menulis kembali surat itu, karena berhubung si pembaca lagi sakit jadi kasih sedikit motivasi. Surat itu ku pandangi terus semalaman. Aku membayangkan kalau si pembaca tersenyum, itu hal yang paling ku suka. Hahahaha~. Tapi semalaman aku juga berpikir, berpikir untuk memberikan surat itu secara langsung atau tidak. Karena mungkin aku terlalu takut, lebih baik ku bersurat melalui do'a semoga Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya menyampaikan surat ini kepada si pembaca.

 Isi Surat      :
Hai, bagaimana kabarmu ?:)
Sudah sehatkah dirimu ? :)
Yasudah,banyak istirahat ya cepat sembuh aku kangen lengkung indah itu:)


Itulah isi suratku untukmu, pasti Allah dan Para Malaikat-Nya bisa menyampaikan. Thanks to Allah and the angels :)

No comments:

Post a Comment